Kisah cerita sex terjadi 1,5 tahun lalu ketika kami baru saja pindah rumah. Dan rumah yang kami tempati memang jadi cukup jauh dengan orang tua kami. Sehingga hampir sebulan dua kali ibu mertuaku suka menginap di rumah kami, sekedar untuk menengok istri dan anakku. Ibu mertuaku orang biasa sewajarnya wanita berusia 37 tahun, dia memiliki tubuh gempal dengan tinggi sekitar 160 cm. Wajahnya manis dan kulitnya putih mulus, sangat serasi dengan penampilan jilbab dan baju kurung yang tertutpnya. Haubunganku dengannya biasa saja, terlelu dekat tidak, jauh pun tidak.cerita sex sedarah
Hari itu aku sudah mengira kalo di rumah akan ada ibu mertuaku yang biasa ku panggil mamah Lilis. Ternyata tebakanku tepat, dia tengah memasak dengan istriku.
Entah kenapa malam itu mertuaku ingin tidur bareng istriku, dan menyuruhku tidak pindah tapi bertiga saja sekamar. Aku sih tidak ada masalah, dan mau-mau saja, kebetulan ranjang kami besar dan lebar, bahkan muat untuk 4 orang juga. Istriku mertuaku tidur di tengah karena dia tidak biasa kalo tidur di tengah-tengah. Mertuaku pun tidak mempermasalahkannya dan kami pun tidue debgan posisi ibu mertuaku tidur di tengah antara aku dan istriku dan kamipun mulai tertidur.
“cerita sedarah”Sekitar pukul setengah 12 malam aku terbangun karena
ingin buang air kecil. Setelah itu aku kembali ke kamar dan aku melihat
mertuaku yang tidur membalik ke arah istriku. Kulihat jelas pantatnya
yang besar yang kala itu dia menggunakan baju kurung warna biru. Dia
juga mengenakan kerudung sekalipun lagi tidur. Akupun melihat betisnya
yang ptih mulus dan berisi. Pikiran negatifku pun kembali muncul dan
membuatku berpikir untuk mencumbunya. Aku segera berbaring mengarah ke
mertuaku yang posisis tidurnya membelakangiku. Penisku semakin berdiri
dan ingin sekali rasanya menancapkannya ke liang anusnya yang bulat dan
besar itu.
Akupun perlahan mendekati dan mengenakan kakiku ke betisnya yang
lembut itu. Aku diamkan sejenak kemudian aku coba gesekkan perlahan.
Rupanya dia memang tidur, dan akupun mulai bergerak perlahan
mendekatinya. Aku memperhatikan istriku yang tertidur pulas dan kurasa
aman. Lalu aku mencoba menempelkan penisku yang masih terbungkus celana
pendekku ke pantat mertuaku. Mertuaku masih diam saja bahkan ketika
kumulai gerakkan penisku yang begesekkan dengan pantatnya. Kemudian
akupun mulai menggerakan tanganku negarah ke pahanya dan perlahan aku
elus-elus. Tiba- tiba istriku bergerak membuatku kaget dan langsung
menghentikan gerakanku. Ternyata dia mengigau. Ah sial pikirku yang
sudah melepaskan kaki dan tanganku dari tubuh mertuaku. Akupu ingin
melakukannya lagi tapi takut kali ini mertuaku terbangun.
Beberapa menit kemudian mertuaku bergerak merapat kepadaku, rupanya
dia bangun karena dia batuk. Aku heran kenapa dia bergerak padaku.
Langsung saja otak mesumku bereaksi dan menggerakan tanganku untuk
merabanya lagi. Saat aku merabanya, mertuaku batuk dan mengagetkanku.
Tapi dia hanya diam saja. Lalu kulihat dia menyingkapkan rook nya
sedikit keatas sehingga terlihat sampai ke belakang lutunya. Aku yakin
kalo dari tadi mertuaku bangun dan sadar kalo aku meraba-rabanya.
Kemudian aku nekad bertnaya padanya.
“mamah dari tadi nggak tidur?” bisikku
Dian hanya diam saja, padahal aku tahu pasti kalo dia tidak tidur.
Aku berpikir kalo dia pasrah kalo sekalipun aku lakukan sesuatu
kepadanya. Kemudian aku lebih merapatkan tubuhku ke mertuaku. Aku buka
perlahan penisku yang sudah kembali keras. Aku raih tangan mertuaku dan
mengarahkannya ke penisku, dan aku biarkan dia genggam penisku. Dia
hanya diam saja.aku buak perkahan celanaku sehingga aku hanya mengenakan
baju tanpa celan dan memenag tertututpi sama selimut. Kemudian aku
naikkan rok mertuaku sambil aku usap pahanya yang mulus dan lembut. Dia
sedikit bergerak karena mungkin terangsang olehku.
“gerakin dong mah tangannya” bisikku padanya.
Kemudian dia menlakukanapa yang aku minta. Dia remas dan kocok
penisku pelan-pelan. Tenganku mulai masuk ke daerah vaginanya yang
ternyata telah basah. Akupun semakin bergairah untuk melakukan hubungan
seks gila ini. Kulepaskan tangannya dari penisku dan langsung saja
kudekatkan pada anusnya. Aku coba memasukkanya ke lobang vaginanya, tapa
ternyata susah karena posisi kami dan juga kami lakukan dengan
hati-hati karena takut istriku bangun. Aku biarkan saja penisku digencet
oleh kedua paha mertuaku yang besar dan berisi. Sementara itu aku
meulai membuka risleting bajunya yang terletak di
punggungnya.pelan-pelan sekali aku lepaskan busananya berikut bra dan cd
nya. Kini dia telanjang bulat diantara aku dan istriku, aku ciumi
punggung dan lehernya.
Beberapa menit kemudian aku nekad dan berbisik “mah aku naikki aja mamah ya”
Kemudian dia bergerak dan merubah posisi nya jadi berbaring. Akupun
pelan-pelan menaiki tubuhnya yang besar itu. Dia masih menutup matanya
seakan tak mau tahu kalo aku sedang menungganginya. Sesekali dia
mendesah kecil ketika kuremas dadanya. Akupun mulai menciuminya dan
menjilati leher samapi ketiaknya. Kemudian aku mulai mengarahkan penisku
ke vaginyanya. Tidak butuh waktu lama bagiku untuk meluputkan penisku
ke liang kenikmatannya karen memang vaginanya sudah nggak sempit
lagi.aku kocokkan perlahan dan seseklai dpercepat. Aku lakukan itu
sekitae 10 menita hingga terasa cairan hangat menyemburpenisku. Rupanya
dia telah mencapai surganya. Akupun menyuruhnya merubah possisi. Kini
dia diatas menindihku, dan mengulang lagi gerakanku tadi. Sampai
beberapa menit kemudian aku orgasme dan meledakannya di dalam vagina
mertuaku itu. Setelah itu barulah dia berani mebuka matanya dan
tersenyum manis padaku. Aku ahnya bisa bilang “maaf mah!”
Kemudian dia menciumiku dan memelukku erat. Kami berpelukan sangat
lama sekali sampaia akhirnya dia memakai kan kembali busananya
pelan-pelan, begitu pula aku karena takut istriku curiga. Setelah itu
kami berciuman lagi beberapa lamanya. Kemudian kami tertidur karena
letih dengan permainan gila kami. Bagaimana tidak, aku menyetubuhi
mertuaku disamping anaknya sekaligus istriku yang tengah tertidur di
ranjang yang sama.
Besok paginya aku bangun palingakhir. Dan kuliahat istri dan mertuaku
tengah mengobrol di teras depan. Kemudian setelah membasuh muka,aku
menghamoiri mereka. Kulaihat mertuaku tersenyum tipis, dan aku balas
senyumnya.
“wah kayaknya masak nih!” kataku.
“eh yang udah pulang!” seru istri ku penuh senyuman.
Kemudian akupun beranjak menuju kamar mandi untuk mandi. Rupanya
disana aku melihat sebuah cd yang tergantung pada sebuah paku. Aku yakin
kalo itu bukan milik istriku, dan aku menira cd itu pasti milik mamah
Lilis, soalnya kelihatah dari ukurannya yang besar. Kuambil dan tercium
aroma sedap darti cd itu. Ya tepat, itulah aroma vagina yang menempel di
cd warna kerm itu. Aku hirup lagi aromanya yang cukup menggairahkan,
tak sadar ternyata penisku berdiri karena aroma tersebut. Aku berpikir,
cd nya aja sudah menggairahkan, apalagi veginanya.
“Sial, apa-apaan aku, dia kan ibu mertuaku” pikirku.
Kemudain aku selesai mandi dan siap untuk berkumpul bersama
keluargaku. Malam itu memang agak special, karena mertuaku membuatkan
kamikaredok buatannya yang sangat aku sukai. Kamipun menyantapnya
dengan penuh suka cita dan rasanya mneyenangkan banget bisa makan
bersama denagan istri dan mertuaku. Sesekali aku pandangi wajah mertuaku
karena aku masih kepikiran aroma dari cd nya tadi. Kulihat senyumnya
yang manis, kemudian pandanganku mulai turun ke bagian dada yang
terlihat dangat menonjol lekukan gunung kembar yang sangat besar.
Kayaknya memang sudah tidak kencang, tapi tetap indah dipandang.
“bapak gak ikut mah?” tanyaku basa-basi
“bapak kan kerja di jakarta!” jawab mertuaku penuh senyum.
Entah kenapa kau berpikir yang menyimpang, apadahal dia adalah ibu
mertuaku, tapi entah kenapa aku seakan ingin bersenggam dengannya.
Kemudian aku membayangkan bagaimana kalo malam ini aku bercinta
dengannya, kayaknya asik pikirku. Tapi bagaimna bisa, selain dia
mertuaku, belum lagi disini ada istriku. Beberapa lama kemudian istriku
mengambil minuman penutup yaitubandrek kesukaanku. Kamipun menutup acara
makan malam kami dan karena kami sudah cape dan ngantuk makanya kami
pun langsung tidur.
Entah kenapa malam itu mertuaku ingin tidur bareng istriku, dan
menyuruhku tidak pindah tapi bertiga saja sekamar. Aku sih tidak ada
masalah, dan mau-mau saja, kebetulan ranjang kami besar dan lebar,
bahkan muat untuk 4 orang juga. Istriku mertuaku tidur di tengah karena
dia tidak biasa kalo tidur di tengah-tengah. Mertuaku pun tidak
mempermasalahkannya dan kami pun tidue debgan posisi ibu mertuaku tidur
di tengah antara aku dan istriku dan kamipun mulai tertidur.
Sekitar pukul setengah 12 malam aku terbangun karena ingin buang air
kecil. Setelah itu aku kembali ke kamar dan aku melihat mertuaku yang
tidur membalik ke arah istriku. Kulihat jelas pantatnya yang besar yang
kala itu dia menggunakan baju kurung warna biru. Dia juga mengenakan
kerudung sekalipun lagi tidur. Akupun melihat betisnya yang ptih mulus
dan berisi. Pikiran negatifku pun kembali muncul dan membuatku berpikir
untuk mencumbunya. Aku segera berbaring mengarah ke mertuaku yang
posisis tidurnya membelakangiku. Penisku semakin berdiri dan ingin
sekali rasanya menancapkannya ke liang anusnya yang bualt dan besar itu.
Akupun perlahan mendekati dan mengenakan kakiku ke betisnya yang
lembut itu. Aku diamkan sejenak kemudian aku coba gesekkan perlahan.
Rupanya dia memang tidur, dan akupun mulai bergerak perlahan
mendekatinya. Aku memperhatikan istriku yang tertidur pulas dan kurasa
aman. Lalu aku mencoba menempelkan penisku yang masih terbungkus celana
pendekku ke pantat mertuaku. Mertuaku masih diam saja bahkan ketika
kumulai gerakkan penisku yang begesekkan dengan pantatnya. Kemudian
akupun mulai menggerakan tanganku negarah ke pahanya dan perlahan aku
elus-elus. Tiba- tiba istriku bergerak membuatku kaget dan langsung
menghentikan gerakanku. Ternyata dia mengigau. Ah sial pikirku yang
sudah melepaskan kaki dan tanganku dari tubuh mertuaku. Akupu ingin
melakukannya lagi tapi takut kali ini mertuaku terbangun.
Beberapa menit kemudian mertuaku bergerak merapat kepadaku, rupanya
dia bangun karena dia batuk. Aku heran kenapa dia bergerak padaku.
Langsung saja otak mesumku bereaksi dan menggerakan tanganku untuk
merabanya lagi. Saat aku merabanya, mertuaku batuk dan mengagetkanku.
Tapi dia hanya diam saja. Lalu kulihat dia menyingkapkan rook nya
sedikit keatas sehingga terlihat sampai ke belakang lutunya. Aku yakin
kalo dari tadi mertuaku bangun dan sadar kalo aku meraba-rabanya.
Kemudian aku nekad bertnaya padanya.
“mamah dari tadi nggak tidur?” bisikku
Dian hanya diam saja, padahal aku tahu pasti kalo dia tidak tidur.
Aku berpikir kalo dia pasrah kalo sekalipun aku lakukan sesuatu
kepadanya. Kemudian aku lebih merapatkan tubuhku ke mertuaku. Aku buka
perlahan penisku yang sudah kembali keras. Aku raih tangan mertuaku dan
mengarahkannya ke penisku, dan aku biarkan dia genggam penisku. Dia
hanya diam saja.aku buak perkahan celanaku sehingga aku hanya mengenakan
baju tanpa celan dan memenag tertututpi sama selimut. Kemudian aku
naikkan rok mertuaku sambil aku usap pahanya yang mulus dan lembut. Dia
sedikit bergerak karena mungkin terangsang olehku.
“gerakin dong mah tangannya” bisikku padanya.
Kemudian dia menlakukanapa yang aku minta. Dia remas dan kocok
penisku pelan-pelan. Tenganku mulai masuk ke daerah vaginanya yang
ternyata telah basah. Akupun semakin bergairah untuk melakukan hubungan
seks gila ini. Kulepaskan tangannya dari penisku dan langsung saja
kudekatkan pada anusnya. Aku coba memasukkanya ke lobang vaginanya, tapa
ternyata susah karena posisi kami dan juga kami lakukan dengan
hati-hati karena takut istriku bangun. Aku biarkan saja penisku digencet
oleh kedua paha mertuaku yang besar dan berisi. Sementara itu aku
meulai membuka risleting bajunya yang terletak di
punggungnya.pelan-pelan sekali aku lepaskan busananya berikut bra dan cd
nya. Kini dia telanjang bulat diantara aku dan istriku, aku ciumi
punggung dan lehernya.
Beberapa menit kemudian aku nekad dan berbisik “mah aku naikki aja mamah ya”
Kemudian dia bergerak dan merubah posisi nya jadi berbaring. Akupun
pelan-pelan menaiki tubuhnya yang besar itu. Dia masih menutup matanya
seakan tak mau tahu kalo aku sedang menungganginya. Sesekali dia
mendesah kecil ketika kuremas dadanya. Akupun mulai menciuminya dan
menjilati leher samapi ketiaknya. Kemudian aku mulai mengarahkan penisku
ke vaginyanya. Tidak butuh waktu lama bagiku untuk meluputkan penisku
ke liang kenikmatannya karen memang vaginanya sudah nggak sempit
lagi.aku kocokkan perlahan dan seseklai dpercepat. Aku lakukan itu
sekitae 10 menita hingga terasa cairan hangat menyemburpenisku. Rupanya
dia telah mencapai surganya. Akupun menyuruhnya merubah possisi. Kini
dia diatas menindihku, dan mengulang lagi gerakanku tadi. Sampai
beberapa menit kemudian aku orgasme dan meledakannya di dalam vagina
mertuaku itu. Setelah itu barulah dia berani mebuka matanya dan
tersenyum manis padaku. Aku ahnya bisa bilang “maaf mah!”
Kemudian dia menciumiku dan memelukku erat. Kami berpelukan sangat
lama sekali sampaia akhirnya dia memakai kan kembali busananya
pelan-pelan, begitu pula aku karena takut istriku curiga. Setelah itu
kami berciuman lagi beberapa lamanya. Kemudian kami tertidur karena
letih dengan permainan gila kami. Bagaimana tidak, aku menyetubuhi
mertuaku disamping anaknya sekaligus istriku yang tengah tertidur di
ranjang yang sama.
Besok paginya aku bangun palingakhir. Dan kuliahat istri dan mertuaku
tengah mengobrol di teras depan. Kemudian setelah membasuh muka,aku
menghampiri mereka. Kulaihat mertuaku tersenyum tipis, dan aku balas
senyumnya
seasonbet777
BalasHapusdepo baccarat
depo roulette
casino sbobet
deposit sicbo
Agen Judi Casino
Agen Casino Online
Judi Casino
Bandar Casino
Judi Casino Online